Jualan Daun Pisang Sehari Raup Keuntungan Rp 1 Juta - Balaraja untuk kita semua

Breaking

Thursday, February 4, 2010

Jualan Daun Pisang Sehari Raup Keuntungan Rp 1 Juta


Sumitra, salah satu pebisnis daun pisang batu di Kampung Peujeuh, Desa Bojongpandan, Kecamatan Tunjungteja, Kabupaten Serang, mengaku udah 15 th. menggeluti usaha menjual membeli daun pisang batu. Daerah ini, ungkapnya, populer bersama pertanian pisang batunya, tapi bukan untuk disita buahnya, gara-gara buahnya tidak sedap dimakan. Mereka menggunakan pisang ini untuk disita daunnya.

“Kualitas daun batu di Bojongpandan populer baik, tidak cepat rusak dan sobek. Sehingga para pebisnis daun di Jakarta memburu daun pisang dari area kami,” kata Sumitra saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/2).

Daun pisang batu, kata Sumitra, dia peroleh dari hasil kebun miliknya dan lebih dari satu besar didapat dari petani pisang yang udah berlangganan. Biasanya dalam kurun sementara 20 hari kebun pisang selanjutnya udah mampu disita daunnya. Harganya per lapah daun pisang Rp 100, dalam satu hektar kebanyakan petani meraih penghasilan Rp 50.000 – Rp 100.000. Daun pisang yang udah dipisahkan dari lapahnya lantas dikemas bersama cara diikat atau disebut koli. Menurut dia, untuk tiap koli-nya membutuhkan 400 lapah daun.

Menurutnya, daun pisang yang udah dikemas dia menjual ke lebih dari satu area di Jakarta dan Banten. Mereka menggunakan layanan transportasi kereta api untuk mengangkut daun pisang batu itu. Dalam sehari, imbuhnya, dia teratur mengirim 20 koli daun pisang. Pagi 9 koli, sedang sore 11 koli. Sumitra menuturkan, di Bojongpandan tersedia sekira 20 pebisnis daun pisang batu.

“Kami biasa menjual ke Kebayoran, Tanah Abang, Serpong, Cilegon, dan Serang, satu koli dihargai pada Rp 100.000 - Rp 150.000, tergantung situasi pasar,” paparnya.

Untuk mobilisasi bisnisnya, Sumitra mengaku membawa 15 karyawan. Dalam sehari, penghasilan karyawannya tidak kurang dari Rp 50.000. Sedangkan penghasilan dia mampu raih Rp 1 juta/hari. Tapi, jika kembali sepi sekurang-kurangnya dia mampu keuntungan sekira Rp 500.000/hari.

Berkat usahanya tersebut, dia udah mampu membangun rumah dan membeli tanah di lebih dari satu daerah. Sumitra termasuk mampu membeli kendaraan roda dua dan tentu saja mampu menyekolahkan anaknya sampai SLTA. “Saat ini, sesungguhnya baru SLTA, tapi aku idamkan menyekolahkan anak aku lebih tinggi lagi,” tambahnya.

Di area berbeda, Yanto, salah satu pebisnis daun pisang batu lainnya, mengaku udah punyai mobil bak terbuka. Mobil tersebut, ujarnya, dia menggunakan untuk mengangkut daun pisang dan hasil kebun lainnya ke Cilegon dan Serang. Selama ini, Yanto pilih mendistribusikan daun dan hasil pertanian lainnya ke Cilegon. Dalam sehari dia mampu meraih keuntungan sekira Rp 800.000.

No comments:

Post a Comment