ZIARAH KE GUNUNG SANTRI - Balaraja untuk kita semua

Breaking

Wednesday, May 19, 2010

ZIARAH KE GUNUNG SANTRI


Gunung Santri adalah salah satu objek wisata religi di daerah pegunungan Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang. Di puncak Gunung Santri ada sebuah makam seorang Wali bernama Syekh Muhammad Sholeh.


Jika dilihat dari peta Kabupaten Serang, Gunung Santri terletak di brat laut wilayah pantai utara. Gunung Santri terletak di kelompok utara gunung memanjang, dari pantai ke gunung utama, yaitu, Gunung Gede. Tepatnya, Gunung Santri terletak di utara dari Gunung Lamaran hingga Gunung Gede, sebelah barat Gunung Berigil, dan di sebelah timur Teluk Banten.

Jarak dari ibu kota Serang adalah sekitar 25 km. Sedangkan jarak dari kota Cilegon adalah sekitar 7 km. Akses melalui jalan darat cukup mudah. Jika Anda datang dari luar kota, Anda dapat keluar dari pintu tol Cilegon Timur, lalu belok kanan ke jalan Raya Bojonegara.




Bagi pengunjung yang ingin berziarah ke puncak Gunung Santri, dapat dicapai dengan berjalan kaki, jarak dari bawah ke atas adalah sekitar 500 meter. Kondisi jalan Uphill terbuat dari lapisan semen yang dalam kondisi buruk, karena banyak jalan yang retak dan konstruksi tangga tidak rata. Pagar besi pagar didirikan di tengah jalan, meskipun jarang dan tidak di jalan.



Jika pengunjung sibuk, para peziarah harus berhati-hati, karena badan jalan selebar 2 meter dan jalan yang berliku diperas. Tubuh jalan juga harus dibagi dengan puluhan kotak shodakoh yang diletakkan di tengah jalan, dan seperti orang banyak, harus selalu ada pengemis di jalan. Tapi, para peziarah tidak perlu khawatir dengan panasnya matahari, karena di tengah jalan ada pepohonan dengan naungan. Selain itu, di sisi jalan ada puluhan kios yang bisa berhenti sejenak untuk bersantai.


Menurut Agus, administrator makam Syekh Muhammad Sholeh telah menjadi kebiasaan bagi orang yang datang berziarah pada hari-hari tertentu. "Paling ramai setelah Idul Fitri dengan Haji Idul Fitri." Juga di bulan-bulan tertentu, seperti bulan maulid, roah, muharam dan rajab, "tambah Agus, bahkan pengunjung yang datang tidak hanya dari lingkungan Serang dan Cilegon, Tetapi juga dari daerah lain, seperti Tangerang, Pandeglang, Indramayu, Cirebon, Bandung, Majalengka, Tasikmalaya, Lampung, Medan dan kota-kota lain, tidak hanya dari dalam negeri, beberapa turis asing juga mengunjungi Gunung Santri. "Dari Malaysia, kunjungi di sini "kata Agus.



NADZAR

Kedatangan jemaah biasanya memiliki niat tertentu sesuai dengan niat yang diinginkan. Seperti Willy, seorang peziarah Bogor yang datang ke Gunung Santri, berpura-pura menjadi sumpah syukur untuk saudara lelakinya yang sekarang melaksanakan ziarah. "Saya mengundang semua anggota keluarga peziarah, dari Banten, Gunung Santri, Caringin di Labuan dan Alquran di Pandeglang," kata Willy, yang merupakan pejabat publik. Willy menambahkan, sudah menjadi rutinitas setiap tahun melakukan ziarah ke berbagai daerah. Tujuannya hanya satu, untuk menunggu berkat Tuhan dan untuk mendekati-Nya.


BERKAH

Keberadaan makam di atas gunung Gunung Santri membawa berkah bagi warga setempat. Karena orang banyak selalu datang, mereka secara otomatis digunakan untuk memelihara tempat usaha. Warga dapat bertukar makanan dan minuman, menjadi petugas parkir, membawa air dan menjual souvenir oleh-oleh kepada pengunjung. Dapat dikatakan bahwa pendapatan penduduk cukup baik, karena diperkirakan bahwa para peziarah datang ke Gunung Santri dengan total puluhan ribu peziarah.

Ada makanan khusus yang tidak boleh Anda lupakan jika Anda mengunjungi Gunung Santri, yaitu kenari dan selai kacang. Menurut Titin, sebenarnya bumbu dan sayuran dalam pecel sama dengan pecel di daerah lain. "Mungkin karena di jalan dari bawah ke atas ada posisi penjual pecel, untuk apa yang disebut patok khas Gunung Santri," kata Titin, jaminan pendekar pedang selama 4 tahun.


SYEKH SHOLEH

Mulai dari perjuangan Sunan Ampel, yang telah merencanakan pendirian kerajaan Islam, dengan bukti pembentukan negara baru di Demak, dan pada saat yang sama pendirian Masjid Agung Demak pada 1479. Ia juga mendirikan Perguruan Tinggi Internal Islami sebagai sarana untuk menggembleng para kader yang akan melanjutkan perjuangan mereka. Salah satu gambar atau santri Sunan Ampel adalah Syekh Muhammad Sholeh.

Setelah Syekh Muhammad Sholeh selesai belajar di Sunan Ampel, ia melnjutkan perjuangan untuk bertemu Sultan Syarif Hidayatullah di Cirebon. Atas perintah Sultan Syarif Hidayatullah, Syekh Muhammad Sholeh berangkat ke Banten untuk mencari putra tuannya, yaitu, Sultan Maulana Hasanudin, yang telah lama meninggalkan Cirebon tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Syekh Muhammad Sholeh akhirnya bertemu dengan Sultan Maulana Hasanudin di Gunung Lempuyang, dekat desa Merapit, desa Ukir Sari, kabupaten Bojonegara, dan kemudian memberitahukan kepadanya tentang niat kedatangannya. Tetapi Sultan Maulana Hasanudin tidak mau dibujuk untuk kembali ke Cirebon. Syekh Muhammad Sholeh segera menyapa Sultan Syarif Hidayatullah, lalu kembali menemui Sultan Maulana Hasanudin. Sekali lagi, Sultan Maulana Hasanudin menolak untuk kembali ke Cirebon. Setelah badai yang dialami oleh Sultan Syarif Hidayatullah ketika dia kembali ke Cirebon melalui laut dan kembali untuk bertemu putranya, disepakati bahwa Sultan Maulana Hasanudin bersedia pulang dengan perjalanan darat. Ketika di tengah jalan, Syaikh Muhammad Sholeh meminta untuk pergi berpisah, ia ingin menetap di Gunung Santri untuk mentransmisikan Islam di pantai utara.


Sheikh Muhammad Sholeh juga dikenal sebagai Chili Kored dan diangkat sebagai pengawal dan penasihat untuk Sultan Maulana Hasanudin sebagai Sultan pertama di Banten.

Siaran Islam di Banten ditentang oleh kerajaan Sunda Pajajaran di bawah kepemimpinan Prabu Pucuk Umun, yang menantang Sultan Maulana Hasanudin untuk bertarung dengan ayam jantan dan sebagai taruhan: pecundang akan dipotong lehernya. Syekh Muhammad Sholeh untuk Karomah dan dengan izin Allah SWT, berubah menjadi ayam jantan seperti ayam jantan biasa. Dua pertengkaran yang baik berakhir dengan kemenangan kemenangan milik Sultan Maulana Hasanudin. Prabu Pucuk Umun membantah perjanjian awal, bukannya menyatakan perang. Berkali-kali dalam perang, Prabu Pucuk Umun menderita kekalahan dan bersembunyi di Pulo Sari Rangkasbitung.

Sheikh Muhammad Sholeh kemudian kembali ke Gunung Santri untuk menjadi pengkhotbah dan menyebarkan Islam. Syekh Muhammad Sholeh dalam tugasnya menggunakan pendekatan persuasif, sehingga orang-orang yang ia datangi merasa puas dan mau memeluk Islam. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Syekh Muhammad Sholeh bekerja sebagai petani di sawah Blok Beji, yang bernama Sawah Si Derup. Meskipun ia hanya menggunakan kored, Syekh Muhammad Sholeh cukup sukses di bidang pertanian, sampai kemudian ia menerima gelar "Chile Kored". Syekh Muhammad Sholeh mengajarkan Santri dan masyarakat, sebelum mulai berkultivasi, lebih baik membaca Basmalah dan dua frasa kredo.

Keberhasilan Syekh Muhammad Sholeh dalam menyebarkan Islam di pantai utara Banten didasarkan pada ketulusan dan kejujurannya dalam menanamkan Tauhid di Santri. Semua ini harus dicontoh oleh kita semua sebagai generasi ahli waris dalam pembelaan ma'ruf yang penuh cinta dan nahi mungkar. Dia meninggal pada usia sekitar 79 tahun. Sebelum meninggal dia memerintahkan untuk dimakamkan di puncak Gunung Santri. (Rama Rachmat rumahdunia.com)

No comments:

Post a Comment