Kisah Tukang Becak Menyumbang Ratusan Juta untuk Anak Miskin. - Balaraja untuk kita semua

Monday, October 26, 2020

Kisah Tukang Becak Menyumbang Ratusan Juta untuk Anak Miskin.


Adalah Bai Fangli kurang lebih lelaki berusia 74 yang pensiun dari pekerjaannya sebagai tukang becak, lalu pulang ke kampung halamannya dan berniat menghabiskan sisa waktunya di sana.

Pada saat pulang kampung inilah dia menemukan kondisi yang menyedihkan, banyak anak-anak kecil di desanya yang harus bekerja dan berhenti mengenyam pendidikan, akibat kemiskinan.

Bai Fangli tergerak melihat situasi itu, dan akhirnya membatalkan niatnya untuk pensiun, kembali pada pekerjaannya sebagai tukang becak dan untuk kurang lebih dua puluh tahun di sisa hidupnya, dia bekerja, menabung dan menyumbangkan pendapatannya untuk membiayai pendidikan anak-anak tersebut.

Total tercatat sampai saat akhir hayatnya, Bai Fangli sudah menyumbang 350000 Yuan, atau sekitar 765 juta rupiah.



Selama dua puluh tahun itu, Bai Fangli berhemat semampu dia, dengan makan sesederhana mungkin, terkadang dari pemberian orang lain. Memakai baju lama yang dihiasi jahitan untuk memperbaiki lubang yang ada.

Bai Fangli meninggal di usia 93 tahun, tanpa memiliki harta pribadi yang berlimpah.

Namun dia meninggalkan warisan yang berbeda, berupa teladan dan harapan bagi banyak orang.

Cerita ini membuktikan tidak harus jadi orang kaya untuk menjadi seorang dermawan, tidak harus memiliki karier yang cemerlang untuk mulai membantu orang lain yang lebih membutuhkan, tidak perlu menjadi pejabat untuk bisa berjasa bagi bangsa dan negara.

Tidak perlu jadi Bai Fangli, (susah dan, berat), kalau tidak bisa membantu orang lain, minimal belajarlah bersyukur pada apa yang sudah kita punya.

Jangan cuma terus menerus menuntut kesejahteraan bagi diri atau kelompok sendiri.

Kalau pun gak mampu jadi berkah buat masyarakat dan orang lain, minimal jangan jadi kriminal dan perusuh yang merugikan masyarakat.

KIsah ini ingin mengingatkan bagi yang gampang mewek dan meratapi nasib. Pikir, renungkan, malu dikitlah dengan orang-orang seperti Bai Fangli ini. Dia miskin, dia cuma tukang becak, tapi bukannya meratapi nasib, dia bekerja keras. Lebih dari itu, dia bekerja keras bukan untuk dirinya sendiri.

Cerita ini juga ingin menyindir, orang yang sering mencari-cari alasan untuk tidak berbuat baik.



sumber: kaskus

No comments:

Post a Comment