Selamat jalan Eyang,
Selamat jalan Mr Crack,
Selamat jalan "Bapak Teknologi dan Demokrasi Indonesia"
Allahummagh firlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu..
Tulisan ini mungkin sangat terlambat dan tak berarti. Kami hanya berharap tulisan ini bisa mengenang segala kebaikan beliau dan kontribusi beliau kepada NKRI.
“Insinyur dididik menyelesaikan masalah dengan cara sistimatis dan logis sehingga tidak berandai-andai bukan hanya sekedar membangun jembatan, tetapi menciptakan biaya rendah dgn kualitas terbaik,” kata Habibie dalam sambutannya.
Yang disampaikan beliau pada acara pelantikan pengurus baru YPTI dan pelantikan Rektor ITI di Wisma Habibie dan Ainun di Komplek Patrajasa, Jakarta Selatan, Hari Rabu Tanggal 2 Maret 2016.
Mantan Presiden RI ke-3 ini juga meminta Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany agar menjaga Institut Teknologi Indonesia (ITI), yang berlokasi di Kecamatan Setu kota tangerang selatan.
Di hadapan mahasiswa Institut Teknologi Indonesia dan pengurus YPTI, Habibie mengatakan mengenai keberadaan ITI yang awalnya didirikan di area Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) itu agar tercipta sinergi, sebagai sarana bagi para insinyur untuk membangun peradaban masa depan gemilang bangsa Indonesia.
“Ibu Walikota di situ dititipkan pusat sains indonesia, kita sudah buktikan sebagai panutan dan juga contoh,” kata Ketua Umum Pengurus YPTI Marzan Aziz seusai pelantikan pengurus baru YPTI.
“Negara kita memang hanya memiliki 3.038 insinyur per satu juta penduduk. Jumlah ini terlalu kecil jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki 28.235 insinyur per satu juta penduduknya,” katanya.
No comments:
Post a Comment