Gempa yang melanda Yunani dan Turki menewaskan sedikitnya 22 orang dan diperkirakan masih terus bertambah. Tim penyelamat berusaha menggali dan mengangkat balok beton berat reruntuhan bangunan dengan tangan mereka untuk mencari korban selamat usai gempa.
Survei Geologi AS mengatakan gempa berkekuatan 7,0 melanda 14 kilometer dari kota Yunani Karlovasi di Samos. Gempa ini juga terasa di Istanbul dan Athena.
Selain itu, gempa sore hari menyebabkan tsunami kecil di pulau Aegean Samos dan gelombang laut yang mengubah jalan-jalan menjadi sungai yang deras di sebuah kota di pantai barat Turki.
Sebagian besar kerusakan terjadi di dalam dan sekitar kota resor Aegean di Turki, Izmir, yang memiliki tiga juta penduduk dan dipenuhi dengan blok apartemen bertingkat tinggi.
Bagian dari seluruh apartemen, termasuk mainan, bantal, dan peralatan yang hancur, tumpah ke jalan, tempat para penyintas meringkuk sambil menangis, banyak yang terlalu syok untuk berbicara.
Rekaman udara menunjukkan seluruh blok kota berubah menjadi puing-puing. Walikota Izmir Tunc Soyer mengatakan kepada CNN Turk bahwa 20 bangunan telah runtuh. Adegan ini membuat tim penyelamat memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.
Tim penyelamat, dibantu oleh penduduk dan anjing pelacak, menggunakan gergaji mesin untuk mencoba dan menerobos reruntuhan salah satu bangunan tujuh lantai yang hancur.
Di situs lain, Menteri Pertanian Bekir Pakdemirli berhasil menjalin kontak telepon seluler dengan seorang gadis yang terkubur di bawah puing-puing.
"Kami meminta Anda untuk tetap tenang," katanya dalam tayangan televisi. "Kami akan mencoba mengangkat balok beton dan menjangkau Anda."
Gubernur wilayah itu mengatakan 70 orang telah dikeluarkan hidup-hidup pada Jumat malam, meskipun berapa banyak lagi yang hilang masih belum diketahui kondisinya.
Badan bantuan bencana Turki melaporkan 20 orang meninggal dan hampir 800 orang luka-luka.
Di Yunani, dua siswa remaja tewas ketika dinding bangunan runtuh setelah gempa kuat melanda wilayah tersebut. Televisi publik Ert mengatakan para korban, yang pertama dilaporkan di Yunani, berusia 15 dan 17 tahun. Keduanya tengah berjalan pulang dari sekolah ketika bencana melada.
"Tak ada kata-kata yang bisa diungkapkan ketika anak-anak menjadi korban. Di masa yang sulit ini, duka cita mendalam kami untuk keluarga dan juga Samos karena menghadapi luka yang dalam," ucap Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis di twitter dikutip dari AFP.
Selain korban meninggal, pejabat Yunani setempat mengungkapkan ada 4 orang yang luka-luka. Salah satunya adalah gadis 14 tahun yang patah tulang.
"Itu adalah kekacauan," kata wakil walikota Giorgos Dionysiou. "Kami tidak pernah mengalami hal seperti ini."
Badan perlindungan sipil Yunani mengatakan kepada penduduk Samos melalui pesan teks untuk "tetap berada di tempat terbuka dan jauh dari gedung."
Buka diplomasi
Yunani dan Turki terletak di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Beberapa gempa bumi terkuat di dunia telah tercatat di sepanjang garis patahan yang melintasi Turki hingga Yunani.
Pada 1999, gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter melanda barat laut Turki, menewaskan lebih dari 17.000 orang, termasuk 1.000 orang di Istanbul.
Di Yunani, gempa mematikan terakhir menewaskan dua orang di pulau Kos, dekat Samos, pada Juli 2017.
Dalam sejarahnya, kedua negara tetangga ini memiliki hubungan yang buruk satu sama lain, meskipun keduanya adalah anggota aliansi militer NATO.
Gempa ini membuka jalan diplomatik untuk dua rival bersejarah tersebut, dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis melakukan panggilan langka kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menyampaikan belasungkawa dan dukungannya.
Apapun perbedaan kami, ini adalah saat-saat ketika rakyat kami perlu berdiri bersama," kata perdana menteri Yunani di Twitter.
"Terima kasih, Tuan Perdana Menteri," tulis Erdogan sebagai balasannya. "Bahwa dua tetangga menunjukkan solidaritas di masa-masa sulit lebih berharga daripada banyak hal dalam hidup."
sumber: CNN Indonesia
No comments:
Post a Comment