Suku pedalaman wanita yang tinggal di hutan amazon. Suku yang satu ini sangatlah berbeda dengan suku suku didunia. Dimana suku di pedalaman hutan amazon ini hanya dihuni oleh sekelompok wanita saja, tanpa seorang pria sama sekali. Dan ini membuat para peneliti terheran heran mendengar kisah tersebut.
Seperti yang dilansir dalam aceh.tribunnews.com bahwa Kebiasaan gila wanita Amazon ini adalah memotong sebelah payudarannya, dengan tujuan lebih mudah saat memanah, dengan permukaan dada yang rata akan membuatnya fokus memanah.
Ketangguhan para wanita ini sangatlah tangguh, bisa berburu binatang buas layaknya para pria perkasa di tengah hutan. Mereka bisa bertahan hidup walau tanpa pria sekalipun. Dan hal inilah yang menjadikan mereka ditakuti oleh suku lain. Mereka sangat disegani.
Karena suku ini memang hanya berisi wanita, mereka tidak menerima sama sekali kehadiran seorang lelaki dalam suku mereka. Dan hal ini membuat beribu tanya untuk kita semua, bahkan anda mungkin sekarang sedang berpikir panjang mengenai bagaimana mereka menghasilkan keturunan.
Dalam kutipan intisari.grid.id bahwa Ketika seorang wanita sudah masuk usia menikah, mereka harus melakukan sesuatu agar memperoleh keturunan. Caranya adalah, wanita-wanita itu akan diminta untuk mengintai suku lain yang ada kaum prianya. Mereka akan mencari pria perkasa dan ketika saatnya tiba, lalu mereka menyerang kaum tersebut dan menculik pria yang sudah mereka incar.
Hal tersebut dilakukan hanya semalam saja untuk menghamili wanita tersebut, setelah positif hamil, maka lelaki tersebut akan dikembalikan pada sukunya lagi. Tapi yang membuat ane tidak habis pikir ketika bayi tersebut yang lahir adalah seorang lelaki, maka bayi tersebut akan dibunuh atau dibuang ke hutan begitu saja. Sadis bree, bikin merinding kalau sampai ketemu mereka ini.
Sampai sekarang, suku yang satu ini masih menjadi sebuah cerita belaka yang membuat ane semakin merinding saja saat mengingat hutan amazon adalah hutan yang cukup terkenal dengan buasnya. Walaupun begitu, mitologi suku unik ini masih menjadi kepercayaan masyarakat sekitar sampai sekarang.
No comments:
Post a Comment