Mayoritas adalah petani dengan sekitar 10 persennya bekerja sebagai pembuat
keripik singkong. Tidak kurang tujuh usaha rumahan keripik singkong ada di
desa itu. Setiap usaha rumahan mempekerjakan antara 30 hingga 80 orang, yang
mayoritas ibu rumah tangga, dari lingkungan sekitar.
Kepala Desa Cikareo, Siti Aminah, sangat peduli dan mendorong berkembangnya
usaha kecil di wilayahnya ini. Menurut dia kepada Tabloid FORSAS, selain
keripik singkong, terdapat pula warganya yang bekerja sebagai pengrajin tudung
dari anyaman bambu secara turun-temurun, tetapi kini tersisa hanya dua orang
dan tidak maksimal karena hanya mengerjakan berdasarkan pesanan.
Kades Aminah pun prihatin melihat perkembangan kerajinan tudung anyaman yang
hampir punah di wilayahnya. Para pengrajin keripik singkong jelas tidak ingin
nasib usahanya seperti tudung anyaman bambu. Oleh karena itu, para pengrajin
keripik singkong berharap pembinaan dan pelatihan untuk mengembangkan
usahanya, baik dalam peningkatan produksi maupun pemasarannya.
Selama ini pemasaran itu dilakukan masih dari mulut ke mulut, belum ada
promosi yang memadai. ‘’Meski demikian, produk kami sudah sampai dikirim ke
Kota Serang, Pandeglang, Jakarta, dan sebagian kota di Jawa Barat. Semua itu
usaha sendiri lewat kenalan di kota-kota itu,’’ tutur Yayat, salah seorang
pengrajin keripik singkong.
Kendala yang paling dirasakan para pengrajin keripik di Desa Cikareo
adalah bahan baku singkong dan cabai, terutama pada musim-musim tertentu.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut, selain dari wilayah sekitar,
selama ini mereka juga mendapatkan pasokan dari daerah Lebak (Banten),
Sukabumi (Jawa Barat), hingga dari Lampung. Selain itu kendala yang juga
pernah sangat memukul usaha mereka adalah minyak goreng ketika langka akibat
naik-turunnya harga. Oleh karena itu, ke depannya mereka berharap harga minyak
goreng selalu stabil dan tidak langka di pasaran.
‘’Menyaksikan perjuangan warga desa kami, atas nama warga, saya mengharapkan
perhatian dan kepedulian dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kabupaten Tangerang untuk melakukan pembinaan. Barangkali dengan adanya
pembinaan itu, termasuk pengenalan teknologi tepat guna (TTG) dari dinas-dinas
terkait diharapkan dapat meningkatkan produksi dan peningkatan sumber daya
manusia yang berdampak pada peningkatan taraf hidup warga kami,’’ tutur Kades
Aminah. Sumber : Nusantara Tabloid Forsas / Edisi 7 – November 2009
Ada pembuat keripik singkong yang bisa di wawancara buat tugas kuliah?
ReplyDelete