Aktivitas prostitusi di kawasan vila di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat laris manis di momen libur panjang ini. Bahkan seorang wanita pekerja seks komersial (PSK) bisa melayani lebih dari lima orang tamu dalam semalam.
Berdasarkan penelusuran detik.com, aktivitas prostitusi tidak hanya terjadi di kawasan lokalisasi di Kecamatan Cipanas, namun juga banyak dilakukan di kawasan vila mulai dari Pacet hingga puncak Cianjur, Jawa Barat.
Tamu yang datang beragam, mulai dari asal Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya. Mereka datang di Cianjur untuk berlibur sambil mencari wanita 'penghibur' untuk melayani mereka.
Biasanya mereka menyewa vila di daerah Pacet hingga vila kamar yang banyak ditawarkan di kawasan Cianjur utara tersebut.
Dengan Rp 250 ribu, vila dengan dua kamar tidur dan fasilitas lengkap sudah bisa mereka sewa untuk semalam. Entah sekadar untuk beristirahat ataupun untuk menyewa PSK.
Abah (50) penjaga di salah satu vila di Kecamatan Pacet mengatakan jika sejak hari pertama libur panjang cuti bersama dan Maulid Nabi, semua rumah di kawasan vila tersebut sudah penuh.
"Jadi biasanya yang dari luar kota itu datangnya malam, nunggu tidak macet. Langsung dateng ke vila. Kebanyakan sudah booking sejak beberapa hari sebelumnya, soalnya kalau libur panjang begini sudah pasti penuh apalagi vila yang ada kolam renangnya," ucap dia, Minggu (1/11/2020).
Ia mengungkapkan para wisatawan yang menginap di vila memang kerap kali meminta untuk dicarikan perempuan. Jika ada yang mau, maka dia akan meminta temannya untuk membawa perempuan yang memang 'mangkal' di kawasan vila tersebut.
Apabila membutuhkan banyak, para PSK untuk wisatawan diantar menggunakan mobil. Namun jika permintaannya hanya satu atau dua orang, biasanya diantarkan dengan sepeda motor.
"Nanti dipilih, kalau tidak cocok dicarikan lagi. Terkadang ambil juga dari lokalisasi di dekat vila sini," kata dia.
S (18) seorang PSK, mengaku selama momen libur panjang ini, dia mendapatkan banyak tamu. Bahkan setiap malamnya ia bisa melayani lebih dari lima pria hidung belang.
"Kalau libur panjang begini paling sedikit semalam itu melayani lima orang tamu. Tapi pernah sampai 7 orang dalam semalam," kata dia.
Sekali melayani, dia dibayar Rp 300 ribu. Namun uang itu dibagi pada 'mamih' dan pengantar. Sehingga dari satu pelanggan dia hanya menerima Rp 110 ribu.
"Tarifnya tergantung nego, tapi biasanya kalau short time atau sekali main tarifnya Rp 300 ribu," kata dia.
Pelanggan yang dilayani kebanyakan dari luar kota, mulai dari Jakarta, Bekasi, hingga Depok. Ia mengaku kerap merasa takut jika tamunya menularkan virus COVID-19, tetapi kebutuhan setiap hari dan setoran pada 'masih' yang mengurusnya membuat gadis tersebut mengenyampingkan rasa takutnya.
"Mau gimana lagi, setiap hari disuruh harus kerja. Kalau libur suka dikenakan denda. Belum lagi butuh untuk biaya kosan dan sehari-hari. Jadi mau tamunya dari mana dan siapapun ya dilayani," kata dia.
sumber: news.detik.com
No comments:
Post a Comment