Banyak sekali gedung peninggalan pemerintahan kolonial di Indonesia. Kali ini kita akan tampilkan beberapa diantaranya yang berada di wilayah kota serang Banten. Dan kami fokuskan kepada gedung-gedung yang masih digunakan terlebih dahulu Selamat menyimak.
1. Mapolres Kota Serang
Gedung Opleidingen School voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) di Jalan Ahmad Yani, Cipare, Kota Serang, Banten, merupakan bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang dibangun sekitar tahun 1900. Kini, bangunan tua itu difungsikan sebagai kantor Polres Serang Kota.
Bangunannya pun masih terawat dengan baik. Suasana kunonya pun masih kuat, terlihat mulai dari memasuki halaman Mapolres, kemudian aula yang masih berlantai jadul, Gedung Serba Guna (GSG) yang terlihat tiang kayu kokoh dan belum diganti, begitupun dengan pintu dan jendelanya masih terawat dengan baik.
2. Stasiun Kereta Api kota Serang
Secara administratif, bangunan stasiun ini terletak di Jalan Kitapa No. 2 Cimuncang, Kota Serang, Provinsi Banten. Bangunan stasiun ini memiliki dua buah ruangan yang pertama ruangan kontrol perjalanan kereta api dan ruangan kepala stasiun, sedangkan ruangan yang kedua merupakan loket dan administrasi.
Di antara keduanya terdapat ruang tunggu penumpang di mana beberapa bagian bangunan seperti jendela dan pintu masih berupa bentuk lama dengan ukuran besar yang merupakan peninggalan Belanda. Bangunan stasiun kereta api Serang ini menghadap ke arah barat dengan pondasi bangunan ditinggikan sekitar 60 cm dari permukaan tanah. Sedangkan luas bangunan stasiun kereta api serang ini yaitu 44.373 m2. Luas perkantoran di luar stasiun yaitu 480. 50 m2, maka jumlah luas bangunan stasiun dan luas perkantoran di luar stasiun adalah 428. 50 m2. Sedangkan luas parkiran 1.358 m2, luas peron 610 m2 dan gudang TK adalah 86 m2.
Pada umumnya bangunan ini memanjang seperti bangunan stasiun kereta api lainnya. Tepatnya di depan pintu masuk terdapat sebuah canopy yang menjorok ke luar. Adapun komponen bangunan seperti jendela dan daun pintu terbuat dari kayu yang bersusun horizontal. Sedangkan atap bangunannya ditutupi oleh seng dengan di stiap sudutnya terdapat hiasan yang brbentuk pucuk bunga. Bagian dindingnya kebanyakandilengkapi dengan ragam hias pelipit yang banyak terutama di bagian atas jendela dan atap dinding dengan bagian bawah.
3. Gedung Djoeang 45 Serang
Lokasi gedung ini berada di samping polres kota srang, tepanya di jalan alun alun, Serang, Kec. Serang.
Di kutip dari halaman jikp.bantenprov.go.id bangunan Gedung djoeang 45 pada masa awalnya difungsikan sebagai barak militer Belanda atas usulan dari Letnan Jendral Anthing kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang tertuang dalam suratnya tanggal 29 agustus 1818. Bangunan ini didirikan untuk memenuhi fasilitas keamanan pada kota karesidenan dari pemberontakan dan gangguan keamanan lainnya.
Selain itu, alasan lain didirikannya gedung tersebut karena kondisi tangsi militer yang dulu sudah rusak dan akibat masih banyaknya kekacauan serta pemberontakan dari ketidakpuasan orang-orang Banten setelah dihancurkannya Keraton Surosowan, Banten.
4. Pendopo Lama Gubernur Banten
Bangunan Kantor Gubernur Banten berada di dalam Komplek Kantor Pemerintahan Provinsi Banten, di Jalan Brigjen KH. Syam‟un No 5, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Serang, Bangunan berada di lingkungan perkotaan dengan morfologi tanah berada di dataran rendah. Sebelah selatan berbatasan dengan Sekolah Mardi Yuana, sebelah timur dengan Jalan K.H. Syam'un, dan sebelah barat dengan Sungai Cibanten. Bangunan ini didirikan sekitar tahun 1814.
Pada awalnya dipakai sebagai kantor Residen Banten dari tahun 1928. Setelah merdeka menjadi Kantor Karesidenan/Pembantu Gubernur Jawa Barat wilayah I Banten. Sampai sekarang berfungsi sebagai Kantor Gubernur Banten.
5. Kantor Bupati Serang
Bangunan Kantor Bupati Serang terletak di dalam Komplek Kantor Pemerintahan Kabupaten Serang, di Jalan Veteran No. 1, Kelurahan Kota Baru Kecamatan Serang. Sebelah utara berbatasan dengan Bappeda Kabupaten Serang/Jalan Kho Ternaya, selatan dengan Jalan Veteran/Alun-alun, timur dengan DPRD Serang/Jalan Diponegoro, dan barat dengan Jalan K.H Syam'un/Kantor Gubernur Banten.
Dibangun seiring dengan pemindahan kota dari Banten Lama ke Serang pada paruh pertama tahun 1800-an.
Sejak awal dibangun sampai sekarang sudah dijadikan sebagai kantor Bupati Serang. Tahun 2003 bangunan direnovasi oleh Pemerintahan Kabupaten Serang, dengan mengganti atap dan melapisi
sebagian dinding bangunan dengan marmer. Secara keseluruhan kondisi fisik bangunan sangat baik dan tampak terawat.
Pada bagian depan terdapat pendopo ditopang pilar-pilar bulat. Denah dasar empat persegi panjang dengan pondasi masif. Arah hadap ke selatan (Jalan Veteran) dengan serambi muka ditopang 32 pilar bergaya tuscan putih. Atap berbentuk limasan dengan konstruksi kayu. Genteng tembikar coklat, kini sudah diganti genteng berglasir. Bentuk atapnya lebih lebar berfungsi mencegah air hujan tampias ke dinding. Bentuk atap seperti ini dipengaruhi oleh arsitektur venakular Jawa. Bentuk-bentuk daun endela dan daun pintu sudah banyak berubah, sekarang daun jendela dan daun pintu memakai ukiran kayu.
No comments:
Post a Comment