Tradisi Keramas Bareng Menjelang Ramadhan di Sungai Cisadane - Balaraja untuk kita semua

Breaking

Monday, April 12, 2021

Tradisi Keramas Bareng Menjelang Ramadhan di Sungai Cisadane


Beragam persiapan dilakukan menjelang bulan Ramadhan. Salah satunya adalah tradisi keramas bersama seperti yang dilakukan warga di Tangerang.

Ratusan warga Kampung Babakan, Kota Tangerang menggelar ritual mandi keramas di Sungai Cisadane. Ritual tersebut merupakan tradisi warga setempat yang dilakukan setiap tahun dalam rangka menyambut bulan Ramadhan.


Tokoh masyarakat setempat, Abu Sofyan, memimpin langsung jalannya ritual. Dia mengatakan, selain sebagai dasar niat sebelum melaksanakan ibadah puasa, acara itu merupakan salah satu kearifan budaya lokal.

"Jadi intinya acara ini selain menyambut datangnya bulan suci Ramadan juga menjaga kearifan budaya lokal yang selama ini masih ada," ujarnya.

Selain itu, ada pesan moral yang terkandung dalam ritual tersebut. Yakni sebagai pengingat bagi warga dan perusahaan, khususnya yang ada di sekitar bantaran sungai Cisadane, agar tidak membuang sampah dan limbah.

"Sungai ini masih banyak manfaat yang terkandung di dalamnya, seperti berguna sebagai air baku yang di kelola PDAM untuk dijadikan air bersih yang dikonsumsi warga. Jadi ini juga pengingat agar Sungai Cisadane dijaga," papar Sofyan.

Ijar, warga RT 04/02, Kelurahan Babakan mengatakan, dirinya juga ikut mandi keramas agar bisa mendapat keberkahan. "Senang sekali datang ke acara ini. Dan setiap tahun pasti ikut, soalnya ramai semua kumpul di sini. Yang buat semakin senang sebenarnya, kalau ada acara ini bulan puasa pasti sudah sangat terasa banget," tandasnya.



Saat ini, budaya yang sudah berlangsung puluhan tahun itu, dikatakan Walikota juga dimaknai juga sebagai upaya pelestarian sungai Cisadane.

“Dengan  budaya ini juga menunjukkan bahwa bagi masyarakat Kota Tangerang sungai Cisadane menjadi nilai budaya dan nilai kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu dia berharap agar budaya yang juga memiliki nilai syiar Islam itu tetap dipertahankan dan dilestarikan.

Sementara H. Sulaeman, salah seorang warga asli disitu menceritakan acara itu itu bagi warga Babakan  yang menurutnya Keramas bareng itu menjadi ritual  yang dinantikan seluruh warga setiap menjelang puasa.

Sebab, disaat itulah  seluruh warga di sepanjang sungai terbesar yang membelah Kota Tangerang itu bertemu dan membaur dalam suasana gembira  menyambut bulan puasa.

“Ini sudah berlangsung sejak tahun 70-an dan menggunakan merang untuk keramasnya sekarang diganti Shampo,” kenangnya.

Dia juga mengaku gembira situaai bantaran sungai Cisadane saat ini yang kondisinya lebih baik dengan adanya penurapan oleh pemerintah dan terbentuknya kawasan itu sebagai lokasi wisata Kampung Bekelir oleh Pemkot Tangerang.

“Mudah-mudahan budaya ini dapat dilestarikan hingga kapanpun,” harapnya sambil berlalu bersama cucunya yang ikut keramas saat itu.

Dari berbagai sumber



No comments:

Post a Comment