Penghapusan Kesultanan Banten dan pelaksanaan program Cultuurstelsel pada 1813 oleh pihak Belanda, membuat keluarga kesultanan Banten menyebar ke berbagai wilayah, bahkan keluar pulau Jawa dengan membawa dendam atas penghapusan kesultanan.
Nyimas Gamparan sala satu puteri dari keluarga kasultanan kemudian kembali ke Banten dengan menyamar sebagai rakyat biasa. Dan secara diam-diam melakukan mobilisasi masa, yang mayoritasnya adalah para wanita untuk melawan pihak Belanda. Dan pada tahun 1836 Nyi Mas Gamparan melakukan perlawanan kepada pihak penjajah.
Pusat perlawanan Nyi Mas Gamparan bertempat di Cikande Udik dengan titik pusat di Cikande Timur. Satu keluarga tuan tanah Belanda yang tinggal di Maja tewas oleh serangan pasukan Nyi Mas Gamparan. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan sebutan PERANG CIKANDE.
Nyi Mas Gamparan dan puluhan prajurit wanitanya menggunakan taktik perang gerilya untuk melawan pasukan Belanda. Pasukan Nyi Mas Gamparan ini memiliki salah satu markas persembunyian di wilayah yang kini disebut Balaraja.
Ada satu daerah yang menjadi persembunyian orang-orang Balaraja ketika zaman penbgungsian yaitu di Daerah Kubang Sukamulya (Pemekaran Kec. Balaraja). Banyak diyakini oleh orang Balaraja bahwa jika ngungsi ke wilayah tersebut maka akan sulit dilacak oleh tentara penjajah.
Dikatakan bahwa penamaan Balaraja berasal dari tentara Nyi Mas Gamparan. Balaraja, surga bagi para raja (Awalnya kata Balai dan Raja) dan juga menyebutkan tempat berkumpul Bala (teman) dari pasukan Raja.
Serangan pasukan Nyi Mas membuat Belanda sangat merepotkan. Diceritakan bahwa Belanda pada waktu itu telah banyak mengalami kerugian dan kebangkrutan.
Berbagai metode dilakukan untuk menghancurkan pasukan Srikandi yang dipimpin oleh Nyimas Gamparan.
Baca Juga:
Belanda kemudian menggunakan politik devide et imperanya. Tumenggung Kartanata Nagara yang menjadi Demang di wilayah Jasinga Bogor, diminta untuk membantu menghancurkan milisi Srikandi ini. Iming-iming Tumenggung Kartanata akan menjadi penguasa di wilayah Rangkasbitung.
Ki Demang kemudian dihadapkan dengan kekuatan Nyi Mas Gamparan. taktik Belanda tampaknya cukup berhasil. Nyi Mas Gamparan akhirnya dikalahkan oleh pasukan negara Kartanata. Nyi Mas Gamparan dimakamkan di Pamarayan, Serang, Banten.
Selain Nyi Mas Gamparan, ada satu lagi wanita perkasa dari Banten yaitu Nyi Mas Melati baca : Nyi Mas Melati, Singa Betina Dari Balaraja
Tulisan ini saya rangkum dari berbagai cerita yang tersebar di masyarakat Banten, dengan tujuan untuk lebih meningkatkan pengetahuan generasi muda Banten terhadap leluhurnya.
Hey! WoulԀ you mind if I share your blog with my zynga ցroup?
ReplyDeleteТhere's ɑ lot of people that Ӏ tһink wouⅼɗ really appreciatе y᧐ur content.
Please ⅼet me know. Ꭲhanks
Can You My site; Slot Online